mikael.info
Senin, 22 Mei 2017
Gejala dan Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi Bumi
Bumi bergerak dalam tiga cara, yaitu;(1) bergasing atau berotasi (berputar pada porosnya) dengan kecepatan putaran 23 jam 56 menit 4,09 detik. Gerakan ini menyebabkan bendabenda langit tampak terbit di timur dan terbenam di barat;
(2) berotasi atau mengitari Matahari bersama-sama dengan Bulan, menempuh jarak 958 juta kilometer yang ditempuh dalam waktu 365 hari 6 jam 9 menit 9,54 detik;
(3) bersamasama dengan anggota tata surya lainnya bergerak dalam galaksi Bima Sakti.
Jika kamu melakukan perjalanan dengan kereta api dari barat ke timur, tampak pohon-pohon, rumah-rumah, tiang-tiang listrik, dan benda-benda lainnya seakan-akan bergerak dari timur ke barat.
Gerak pohon dan rumah adalah gerak semu karena sebenarnya pohon dan rumah tersebut tidak bergerak, tetapi kereta apilah yang bergerak.
Peristiwa ini terjadi pula pada benda-benda yang ada di langit, yaitu bintang seolah-olah bergerak dari timur ke barat, padahal sebenarnya Bumilah yang berputar dari barat ke timur.
Gambar: Rotasi Bumi |
Akibat Rotasi Bumi
1. Rotasi bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam.Belahan bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang dan belahan bumi yang tidak terkena sinar matahari mengalami malam.
Periode siang dan malam ini tidak sama di setiap tempat, bergantung pada garis bujur dan garis lintang tempat daerah tersebut berada.
Ada daerah yang waktu siangnya lebih lama dari waktu malamnya, begitu juga sebaliknya. Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan, Matahari tidak tampak. Mengapa demikian?
2. Terjadinya Perbedaan Waktu dan Penanggalan
Selain mengakibat terjadinya siang dan malam, rotasi bumi pun menyebabkan terjadinya perbedaan waktu dan penanggalan. Kota Greenwich yang terletak di dekat kota London, Inggris ditetapkan sebagai garis bujur standar 0°.
Perbedaan garis bujur 1° menyebabkan perbedaan waktu sebanyak 4 menit. Daerah yang berada sebelah barat bujur 0° waktunya dikurangi dan daerah yang letaknya sebelah timur bujur 0° waktunya ditambah.
Revolusi Bumi
Dua Musim di Indonesia
Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pergantian musim di belahan bumi dapat dijelaskan sebagai berikut.Pada tanggal 21 Juni, Matahari berada tepat tegak lurus pada garis balik utara. Di belahan bumi utara terjadi musim panas dan di belahan bumi selatan terjadi musim dingin. Semua tempat di belahan bumi selatan mengalami siang hari lebih pendek daripada malam hari.
Pada tanggal 23 September, Matahari berada tegak lurus di khatulistiwa. Di belahan bumi utara terjadi musim gugur dan di belahan bumi selatan terjadi musim dingin.
Pada tanggal 22 Desember, Matahari tegak lurus di garis balik selatan. Di belahan bumi selatan terjadi musim panas dan belahan bumi utara terjadi musim dingin.
Pada tanggal 21 Maret, Matahari berada tepat di khatulistiwa. Belahan bumi selatan mengalami musim gugur dan belahan bumi utara mengalami musim semi.
Kalender Surya atau Kalender Masehi
Kalender surya dihitung berdasarkan perputaran Bumi mengelilingi Matahari, perputaran Bumi pada porosnya adalah 1 hari sehingga dapat dihitung satu tahun sama dengan 365,25 hari.Sistem penanggalan tersebut digunakan oleh bangsa Romawi pada abad ke-5 SM dan dinamakan sistem kalender masehi atau kalender julian.
Menurut sistem kalender ini, tahun yang nilai tahunnya habis dibagi empat disebut tahun kabisat dan yang nilai tahunnya tidak habis dibagi empat disebut tahun basit.
Sumber:
Gerak Bumi dan Bulan
GERAK BUMI DAN BULAN
A. Fase Bulan
Gaya gravitasi bulan terhadap bumi mengakibatkan terjadinya pasang surut air laut.Air laut akan pasang saat permukaan bulan atau matahari menghadap langsung ke bumi.Gaya gravitasi bumi terhadap bulan yang lebih besar daripada gaya gravitasi bulan terhadap bumi menyebabkan bulan berevolusi terhadap bumi.rata-rata waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi terhadap bumi sama dengan rata-rata waktu yang diperlukan bulan untuk berotasi pada sumbunya,yaitu waktu 29 hari hingga 30 hari.periode revolusi dan periode rotasi yang sama ini mengakibatkan wajah bulan yang menghadap bumi selalu sama .
Sementara bulan berevolusi terhadap bumi,bumi dan bulan juga bersama-sama berevolusi terhadap matahari.Ha tersebut mengakibatkan perubahan fase bulan setiap harinya.
Sementara bulan berevolusi terhadap bumi,bumi dan bulan juga bersama-sama berevolusi terhadap matahari.Ha tersebut mengakibatkan perubahan fase bulan setiap harinya.
B. Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Sama sepert bumi , bula tidak memiiki cahaya . Bulan tampak bersinar terang karena memantulkan cahaya dari matahari .
Para ahli astronomi mengakui adaya dua jenis bulan , yaitu :
1. Bulan sinodis , yaitu fase orbit selama 29,5 hari.
2. Bulan sideris , yaitu fase obit selama 27,5 hari.
Selain mengakibatkan perubahan fase bulan, revolusi bumi dan buan terhadap matahari juga mengakibatkan beberapa kejadian langka yang sangat menarik, diantaranya gerhana bulan dan gerhana matahari.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari terletak pada garis lurus. Cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi, sehingga bulan tampak gelap.
Gerhana matahari terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari terletak pada garis lurus. Cahaya matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan, sehingga bayangan bulan mengakibatkan bagian bumi yang tertutup tersebut menjadi gelap.
C. Rotasi, Revolusi Bumi, dan Peristiwanya
Bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya. Bumi bergerak pada porosnya maupun bergerak mengelilingi matahari.
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang exliptika, melainkan miring dengan arah sama membentuk sudut 23,5˚ terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan disebut sumbu rotasi.
Selain peredaran bumi mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi bumi. Gerak bumi pada porosnya, yaitu dari arah barat ke timur. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan sekali rotasi dengan menempuh 360˚ bujur adalah 24 jam atau persisiya 23 jam 56 menit 4 detik. Selang waktu yang diperlukan satu kali rotasi bumi disebut satu hari bumi.
Ada beberapa peristiwa yang diakibatkan oleh rotasi dan revolusi bumi yaitu diantaranya :
1. Gerak semu harian matahari
Gerak semu matahari adalah gerakan yang disebabkan oleh rotasi bumi terhadap sumbunya.
2. Pergantian siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami siang. Sebaliknya, bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-tempat yang jauh khatulistiwa.
3. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
Satu kali rotasi semua tempat dipermukaan bumi putarannya 360˚ bujur. Hal ini berarti bahwa setiap wilayah yang memiliki perbedaan bujur 15˚ akan mengalami perbedaan waktu sekitar 1 jam. Jika jaraknya 30˚, maka perbedaan waktunya 2 jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360˚:24=15˚)
4. Perbedaan percepatan gravitasi dipermukaan bumi
Rotasi bumi menyebabkan bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat dibagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari bumi didaerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari bumi menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi dipermukaan bumi. Perbedaan tersebut terutama didaerah khatulistiwa dan kutub.
5. Perubahan musim
Musim merupakan akibat kemiringan tetap sumbu bumi yang menyebabkan kutub berganti-ganti menghadapi matahari. Jika ditinjau dari bumi, perbedaan musim diberbagai belahan bumi terjadi dari akibat efek dari gerak semu tahunan matahari.
6. Fotoperiode
Fotoperiode atau periode penyinaran matahari dapat mempengaruhi lamanya fase-fase suatu perkembangan tanaman tertentu. Berdasarkan respon tumbuhan terhadap fotoperiode tersebut, tumbuhan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu tumbuhan hari panjang, tumbuhan hari pendek, da tumbuhan hari netral.
D. Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Kehidupan di Bumi
Bentuk bumi yang bulat mengakibatkan tidak meratanya cahaya matahari yang diterima diberbagai belahan bumi. Cahaya matahari yang diterima dibelahan bumi utara dan selatan lebih sedikit dibandingkan dengan bagian equator. Hal tersebut mempengaruhi adaptasi makhluk hidup pada masing-masing belahan bumi. Dikutub, hewan yang hidup memiliki ciri berbulu tebal. Bulu tebal tersebut membantu hewan untuk mempertahankan diri dicuaca dingin. Didaerah equator, hewan yang hidup memiliki ciri berambut tipis. Bulu tipis berguna untuk mempermudah penguapan cairan tubuh hewan akibat cuaca panas.
Sumber:
Gerak Planet-planet
Hukum Gerakan Planet Kepler

Figure 1: Illustration of Kepler's three laws with two planetary orbits. (1) The orbits are ellipses, with focal points ƒ1 and ƒ2 for the first planet and ƒ1 and &>. (2) The two shaded sectors A1 and A2 have the same surface area and the time for planet 1 to cover segment A1 is equal to the time to cover segment A2. (3) The total orbit times for planet 1 and planet 2 have a ratio a13/2 : a23/2.
Di dalam astronomi, tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah:
- Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya.
- Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama.
- Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari.
Ketiga hukum di atas ditemukan oleh ahli matematika dan astronomi Jerman: Johannes Kepler (1571–1630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit.
Karya Kepler didasari oleh data pengamatan Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil pengamatan Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum di atas.
Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, mengubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometri klasik.
Pada era modern, hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit dan benda-benda yang mengorbit Matahari, yang semuanya belum ditemukan pada saat Kepler hidup (contoh: planet luar dan asteroid). Hukum ini kemudian diaplikasikan untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau relativitas (contoh: prosesi preihelion merkurius), dan keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan.
Daftar isi
Pengenalan Tiga Hukum Kepler[sunting | sunting sumber]
Secara Umum[sunting | sunting sumber]
Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang mengorbit satu sama lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama, sebagai contoh Charon—Pluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. Bulan—Bumi(~1:100), atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh Merkurius—Matahari (~1:10,000,000).
Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat massa, barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips. Namun, kedua orbit itu adalah elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika rasio massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi Matahari, barycenternya terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di titik massanya. Di dalam contoh ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi pemisahan barycenter dari titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi Matahari.
Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari, dan tidak mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan hukum di atas sehubungan dengan Matahari dan planet-planetnya.
Hukum Pertama[sunting | sunting sumber]
- "Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, Matahari berada di salah satu fokusnya."
Pada zaman Kepler, klaim di atas adalah radikal. Kepercayaan yang berlaku (terutama yang berbasis teori epicycle) adalah bahwa orbit harus didasari lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.
Meski secara teknis elips yang tidak sama dengan lingkaran, tetapi sebagian besar planet planet mengikuti orbit yang bereksentrisitas rendah, jadi secara kasar bisa dibilang mengaproksimasi lingkaran. Jadi, kalau ditilik dari pengamatan jalan edaran planet, tidak jelas kalau orbit sebuah planet adalah elips. Namun, dari bukti perhitungan Kepler, orbit-orbit itu adalah elips, yang juga memeperbolehkan benda-benda angkasa yang jauh dari Matahari untuk memiliki orbit elips. Benda-benda angkasa ini tentunya sudah banyak dicatat oleh ahli astronomi, seperti komet dan asteroid. Sebagai contoh, Pluto, yang diamati pada akhir tahun 1930, terutama terlambat diketemukan karena bentuk orbitnya yang sangat elips dan kecil ukurannya.
Hukum Kedua[sunting | sunting sumber]
- "Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama."
Secara matematis:
dimana
adalah "areal velocity".
Hukum Ketiga[sunting | sunting sumber]
Planet yang terletak jauh dari Matahari memiliki perioda orbit yang lebih panjang dari planet yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif.
- "Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari Matahari."
Secara matematis:
dengan
adalah perioda orbit planet dan
adalah sumbu semimajor orbitnya.
Konstant proporsionalitasnya adalah semua sama untuk planet yang mengedar Matahari.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1601 Kepler berusaha mencocokkan berbagai bentuk kurva geometri pada data-data posisi Planet Mars yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe. Hingga tahun 1606, setelah hampir setahun menghabiskan waktunya hanya untuk mencari penyelesaian perbedaan sebesar 8 menit busur (mungkin bagi kebanyakan orang hal ini akan diabaikan), Kepler mendapatkan orbit planet Mars. Menurut Kepler, lintasan berbentuk elips adalah gerakan yang paling sesuai untuk orbit planet yang mengitari matahari. Pada tahun 1609, dia mempublikasikan Astronomia Nova yang menyatakan dua hukum gerak planet. Hukum ketiga tertulis dalam Harmonices Mundi yang dipublikasikan sepuluh tahun kemudian.
Pustaka[sunting | sunting sumber]
- Bate, Roger R., Mueller, Donald D. dan White, Jerry E. Fundamentals of Astrodynamics, New York, Dover Publications, Inc., 1971.
- Kepler's life is summarized on pages 627–623 and Book Five of his magnum opus, Harmonice Mundi (harmonies of the world), is reprinted on pages 635–732 of On the Shoulders of Giants: The Great Works of Physics and Astronomy (works by Copernicus, Kepler, Galileo, Newton, and Einstein). Stephen Hawking, ed. 2002 ISBN 0-7624-1348-4
- A derivation of Kepler's third law of planetary motion is a standard topic in engineering mechanics classes. See, for example, pages 161–164 of Meriam, J. L. (1966, 1971), Dynamics, 2nd ed., New York: John Wiley, ISBN 0-471-59601-9 .
- Murray and Dermott, Solar System Dynamics, Cambridge University Press 1999, ISBN-10 0-521-57597-4
- https://www.youtube.com/watch?v=vjgWlVP1LGk
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Gerakan_Planet_Kepler
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Komponen Tata Surya
MENGENAL KOMPONEN ALAM SEMESTA PADA TATA SURYA KITA
Konsep manusia mengenai Alam Semesta telah berubah secara radikal sepanjang zaman. Pada mulanya, manusia berspekulasi dengan meletakkan Bumi sebagai pusat Alam Semesta. Selanjutnya dengan ditemukannya alat seperti teleskop, mereka menemukan bukti bahwa Bumi hanya-lah sebuah planet dan meyakini bahwa Mataharilah pusatnya. Semakin canggihnya inovasi teleskop dan diluncurkannya wahana antariksa seperti Voyager dan teleskop luar angkasa seperti Hubble, mereka menyadari bahwa Matahari hanyalah sebuah bintang biasa yang merupakan anggota dari sebuah gugusan (kelompok) bintang yang disebut galaksi dan meyakini pula bahwa galaksi hanyalah satu dari sedemikian banyak galaksi yang membentuk Alam Semesta. Kenyataan inilah yang kita yakini hingga saat ini.
![]() |
Riwayat alam semesta dari awal pertama diciptakan sampai saat ini. (Sumber gambar: http://www.esa.int) |
Dari gambar diatas, sangat jelas terlihat bahwa Tata Surya (Solar System) kita yang terdri dari matahari dan planet-planet, termasuk planet kita (bumi) adalah sebagian kecil dari banyak tata surya lain yang membentuk galaksi-galaksi di Alam Semesta. Bersama sekumpulan Galaksi lain, galaksi kita (Bima Sakti) membentuk sekumpulan galaksi yang disebut Kluster galaksi.
Tata Surya kita terdiri dari Matahari, delapan planet dan 165 bulan yang mengelilingi di antara beberapa planet tersebut, meskipun ada yang tidak memiliki planet seperti Merkurius dan Venus. Untuk mengetahui lebih jauh mengapa demikian kalian bisa baca artikel Kenapa Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Satelit?
GALAKSI
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, di mana antara galaksi satu dengan yang lainnya saling memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, di mana antara galaksi satu dengan yang lainnya saling memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.
Sistem tata surya kita berada pada sebuah galaksi yang dinamakan Galaksi Bima Sakti (The Milky Way). Matahari dalam sistem tata surya kita adalah satu dari 200 miliar buah bintang anggota Bimasakti. Bintang-bintang anggota Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah inti pusat galaksi semakin besar.
![]() |
Galaksi Bima Sakti apabila dilihat dari bumi. |
Galaksi terdiri dari milyaran bintang-bintang. Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya matahari. Namun bumi dan bulan bukan bintang karena tidak bisa memancarkan cahaya. Terdapat sekitar tiga trilliun bintang dalam galaksi yang terbesar. Pada umumnya setiap galaksi berisi 200 hingga 300 milyar bintang, sementara galaksi kecil memiliki 100 milyar bintang.
TATA SURYA
Tata Surya kita terdiri dari Matahari, delapan planet dan 165 bulan yang mengelilingi di antara beberapa planet tersebut, meskipun ada yang tidak memiliki planet seperti Merkurius dan Venus. Untuk mengetahui lebih jauh mengapa demikian kalian bisa baca artikel Kenapa Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Satelit?
Yang terbesar dari semua benda angkasa tersebut adalah Matahari, pusat tata surya. Delapan planet yang berada pada bagian tata surya terus berputar atau berevolusi mengelilingi maupun berotasi pada porosnya
Planet ini dari yang paling dekat dengan Matahari sampai yang terjauh adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Setiap planet di Tata Surya memiliki keunikan yang berbeda. Beberapa dari planet ini cukup panas untuk melelehkan logam dan lainnya dingin. Beberapa planet ada juga yang terdiri dari gas sehingga tidak memiliki permukan tanah di dalamnya.
MATAHARI
![]() |
Matahari adalah benda angkasa terbesar di tata surya kita. |
Matahari sangat panas yang terdiri dari gas pembakaran. Ledakan jutaan bom atom berlangsung sepanjang waktu di permukaannya. Ledakan ini memuntahkan api raksasa 40 atau 50 kali lebih besar dari Bumi kita. Matahari adalah bola api raksasa yang mengeluarkan panas dan cahaya yang sangat besar dari permukaannya. Bumi akan berada dalam kegelapan jika tidak ada Matahari dan tidak ada benda langit lain selain dari Matahari yang dapat menghangatkan dan mencerahkan Bumi kita. Jika tidak ada Matahari bumi akan menjadi malam yang permanen dan seluruhnya akan tertutupi es, kehidupan pun tidak mungkin ada dan kita tidak akan pernah ada.
Panas yang dilepaskan oleh Matahari sangat tinggi selama musim panas. Namun Matahari berada jutaan kilometer jauhnya dari Bumi dan hanya 0,2 persen dari panas Matahari yang benar-benar mencapai bumi.
Matahari begitu jauh jauh jaraknya dari Bumi, meskipun kadang suhu di bumi bisa sangat panas. Suhu di permukaan Matahari adalah 6.000 derajat Celcius dan 12 juta derajat Celsius di dalam intinya. Allah telah menciptakan jarak sempurna antara Bumi dan Matahari, jika saja jarak matahari sedikit lebih dekat maka segala sesuatu yang ada di Bumi akan gersang dan terbakar. Namun, jika itu jaraknya lebih jauh maka semuanya permukaan Bumi akan tertutupi es. Tentu saja, kehidupan tidak mungkin ada.
Daerah kutub, yang menerima lebih sedikit panas dari Matahari secara permanen tertutup es, sementara daerah Khatulistiwa yang menerima lebih sinar Matahari selalu panas. Perbedaan suhu antara kutub dan khatulistiwa menyebabkan keseluruhan iklim di bumi terasa sedang, dengan demikian iklim mampu mendukung kehidupan. Ini adalah salah satu tanda-tanda yang tak terhitung jumlahnya dari kasih Allah kepada kita. Jika Dia tidak menciptakan jarak yang ideal antara Matahari dan Bumi, kehidupan di Bumi akan menjadi mustahil. Jika matahari lebih besar atau lebih kecil maupun lebih dekat atau lebih jauh dari Bumi, mustahil akan ada kehidupan di planet kita.
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya). (QS. An Nahl, 12)
MERKURIUS
MERKURIUS
![]() |
Citra planet Merkurius yang di ambil dari satelit MESSENGER NASA |
Merkurius adalah planet terdekat dari Matahari sehingga menjadikannya planet terpanas di Tata Surya. Hal yang paling menarik tentang Merkurius adalah bahwa planet ini berotasi sangat lambat, kurang lebih kecepatannya sama seperti ketika planet ini berevolusi mengelilingi matahari. Pada saat Merkurius mengorbit mengelilingi matahari dua kali, maka Merkurius telah berotasi pada porosnya sendiri sebanyak tiga kali. Karena siang dan malam hari di Merkurius begitu lama sehingga satu sisi planet ini panas terbakar, sementara yang lain sisinya sangatlah dingin. Itulah mengapa ada perbedaan suhu sekitar 1.000 derajat Celcius antara siang dan malam di Merkurius.
VENUS
![]() |
Citra asli planet Venus |
Planet terdekat berikutnya setelah Matahari adalah Venus. Setelah Matahari dan Bulan, Venus adalah benda langit paling terang di langit jika dilihat dari Bumi. Venus merupakan planet yang panas membakar dan memiliki gunung berapi pada permukaannya yang terus-menerus meletus. Suhu di permukaannya setinggi 450 derajat Celcius, ini sudah cukup untuk melelehkan beberapa jenis logam. Keunikan lain dari Venus adalah atmosfernya yang sangat tebal terdiri dari lapisan padat karbon dioksida, ada juga lapisan asam yang ketebelannya beberapa kilometer di atmosfirnya. Ini yang menyebabkan adanya aliran konstan hujan asam mematikan di planet ini. Jika kita bisa menginjak ke permukaan Venus, kita akan mati di tempat.
BUMI
![]() |
Bumi di lihat dari pesawat Ulang-alik Atlantis NASA (STS-71) |
Planet setelah Venus adalah Bumi, merupakan satu-satunya planet yang permukaannya memiliki kehidupan di atasnya.
MARS
![]() |
Planet Mars dari NASA Goddard Space Flight Center |
Mars adalah planet mati seperti yang lain kecuali Bumi. Tidak ada yang bisa hidup di atasnya. Ada sejumlah alasan kenapa hal ini terjadi. Pertama, atmosfer di Mars beracun dan memiliki tingkat karbon dioksida tinggi. Kedua, tidak ada air di permukaan planet ini. Ketiga, suhu di Mars sekitar 53 derajat Celcius. Dan keempat, ada angin yang sangat kuat dan badai pasir di Mars yang berlangsung selama berbulan-bulan pada satu waktu.
JUPITER
![]() |
Citra asli permukaan Jupiter dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA |
Jupiter adalah bola raksasa yang terdiri dari gas, dan tidak memiliki permukaan tanah di atasnya. Diameter Jupiter adalah 11 kali lebih besar dari Bumi. 1300 Bumi bisa masuk ke dalam Jupiter!
Para pengamat di Bumi telah mengenal selama 300 tahun terakhir bahwa ada sebuah titik merah besar di permukaan planet raksasa ini. Diketahui bahwa titik merah ini merupakan badai yang ukuran dua kali planet Bumi. Dengan kata lain, Jupiter adalah planet yang tidak memilih permukaan tanah di dalamnya, memiliki badai besar yang berlangsung selama ratusan tahun dan di mana tidak ada yang bisa hidup di planet ini.
SATURNUS
![]() |
Planet Saturnus dan Satelit Pioneer 11 dari NASA Ames Research Center |
Saturnus terkenal karena cincin di sekelilingnya. Ini adalah planet terbesar keduah setelah Jupiter. Cincin ini terdiri dari gas dan potongan-potongan batu. Suhu planet ini terlalu rendah untuk nisa memungkinkan adanya kehidupan, yaitu minus 178 derajat Celcius!
Seandainnya Saturnus dapat dicelupkan ke dalam laut yang cukup besar, maka planet ini akan segera mengambang ke permukaan laut, karena ringannya planet ini dimana seluruhnya terdiri dari gas. Namun volume-nya dapat menampung 750 ukuran Bumi kita.
URANUS
![]() |
Planet uranus memiliki bintik hitam yang tertangkap oleh Teleskop Hubble NASA |
Uranus adalah planet terbesar ketiga di tata surya. Suhu permukaannya adalah sekitar minus 214 derajat Celcius. Planet ini sangatlah dingin dan kita akan membeku hanya dalam satu detik. Tidak ada yang bisa bernapas di atmosfer planet ini karena terdiri dari gas beracun.
NEPTUNUS
![]() |
Citra Neptunus dari Teleskop Hubble antara tahun 1996 – 2002 |
Planet kita seperti yang kita bergerak bersama melalui tata surya adalah Neptunus. Diameter Neptunus adalah 4 kali lebih besar dari Bumi. Atmosfernya, terdiri dari gas yang akan menjadi racun bagi kita. Badai yang sangat kuat juga terjadi di permukaan planet ini, dengan kecepatan hingga 2.000 kilometer. Planet ini sangat dingin, dengan suhu permukaan sekitar minus 218 derajat Celcius.
BENDA ANGKASA LAINNYA
KOMET
![]() |
Komet Siding Spring, terlihat ekornya selalu membelakangi arah matahari. |
Komet terdiri dari gas dan debu beku, kadang ada yang mengorbit mengelilingi matahari. Sebuah komet mulai menguap saat mendekati Matahari, di bawah pengaruh panas matahari. Cahaya terang yang muncul di Komet merupakan hasil dari penguapan panas yang terjadi akibat mendekati Matahari.
ASTEROID
![]() |
Asteroid raksasa Vesta terlihat dalam gambar yang diambil dari pesawat ruang angkasa NASA Dawn sekitar 3.200 kilometer di atas permukaan bumi pada tanggal 24 Juli 2011. |
Asteroid adalah batu-batu besar di ruang angkasa, umumnya ditemukan antara orbit planet Mars dan Jupiter. Beberapa asteroid ada yang memiliki besar dengan diameter hingga 1000 kilometer.
METEOROID
![]() |
Meteor ini merupakan gabungan dari 18 foto-foto yang diambil oleh Bay Area, California. Gambar : NASA / Robert P. Moreno Jr |
Meteoroid adalah batu-batu kecil atau kombinasi dari batu dan besi yang putus dari asteroid atau komet. Meteoroid sesekali mendekati ke arah Bumi kita. Saat mereka memasuki dan melewati atmosfer, benda ini menjadi panas sebagai akibat dari gesekan dan akhirnya menghilang dan tidak membayakan Bumi kita. Mereka muncul sebagai seberkas cahaya saat mereka terbakar, yang dikenal sebagai meteor.
Namun beberapa meteor tidak menguap sepenuhnya dan mereka dapat jatuh ke permukaan tanah. Meteor yang bertahan dan jatuh ke permukaan Bumi itu dikenal sebagai meteorit. Ketika meteorit jatuh ke tanah, kerusakan yang terjadi tergantung pada ukurannya. Meteorit yang jatuh ke Bumi biasanya akan menciptakan kawah besar di Bumi. Namun faktanya ini sangatlah jarang terjadi dan kalaupun ada sampai saat ini tidak pernah ada yang memusnahkan kehidupan di Bumi.
Allah melindungi kita terhadap ancaman dari Meteorit ini. Efek pembakaran atmosfer ini begitu kuat sehingga hampir semua meteor yang memasuki atmosfer bumi terbakar di dalamnya.
Langganan:
Postingan (Atom)