Selasa, 28 Maret 2017

Gelombang Longitudinal

Laporan IPA
"Gelombang Longitudinal"


Kelompok 3
  Anggota : 
  • Abel Putra Hernadi      (VIII E/01)
  • Isnaeni Ayu N.W         (VIII E/11)
  • Mikael Juan S.R          (VIII E/13)
  • Naelya Zabrina            (VIII E/14)


Gelombang Longitudinal


Suatu gelombang longitudinal adalah osilasi atau getaran yang bergerak dalam media secara paralel atau sejajar ke arah gerakan. Ketika satu partikel getaran terganggu, melewatkan gangguan ke partikel berikutnya, serta mengangkut energi gelombang. Ketika energi sedang diangkut, medium partikel bisa tergeser dengan gerakan kiri dan kanan. Misalnya, jika gelombang longitudinal bergerak ke Timur melalui media, gangguan akan bergetar secara paralel pada arah kiri-ke-kanan bergantian bukan gerakan naik-turun sebuah gelombang transversal.
Gelombang longitudinal dapat dipecah menjadi dua kategori, yaitu non-elektromagnetik dan elektromagnetik. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa gelombang elektromagnetik dapat memancarkan energi melalui ruang hampa, sementara gelombang non-elektromagnetik tidak bisa. Gelombang non elektromagnetik antara lain adalah tekanan dan gelombang suara. Gelombang plasma yang dianggap sebagai gelombang longitudinal elektromagnetik.
P-gelombang, atau gelombang tekanan, adalah jenis gelombang kompresional atau elastis yang dapat melakukan perjalanan melalui berbagai media seperti gas, padatan dan cairan. Selama peristiwa seismik, gelombang tekanan yang dihasilkan sebagai hasil dari kompresi dan dekompresi bergantian. Misalnya, osilasi yang dihasilkan oleh gempa bumi menyebabkan getaran yang melakukan perjalanan melalui darat dan air. Dari semua jenis gelombang seismik, gelombang tekanan dianggap menjadi yang tercepat, yang memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan jauh. Gelombang tekanan dicatat oleh alat yang disebut seismometer yang mengukur gerakan tanah.
Gempa bumi juga dapat menghasilkan gelombang suara. Seperti gelombang tekanan, gelombang suara yang kompresional di alam, yang berarti gelombang mengembang dan menekan materi saat bergerak melalui itu. Gelombang suara, seperti p-gelombang, memerlukan media untuk mengangkut energi dari satu daerah ke daerah lain. Kecepatan di mana suara terdengar tergantung pada media yang ia melewati. Umumnya gelombang suara bergerak lebih cepat di media padat dibandingkan media non-padat, seperti udara.
Menggunakan garpu tala adalah contoh yang baik tentang bagaimana suara yang dihasilkan dan ditransmisikan melalui media udara. Gerakan garpu menghasilkan getaran yang mengganggu partikel udara, memproduksi serangkaian aksi kompresi dan dekompresi. Tindakan ini menghasilkan catatan musik murni sebagai hasilnya.
gelombang longitudinal
Tidak seperti tekanan dan gelombang suara, gelombang plasma tidak dapat diproduksi langsung dari gempa bumi. Sebaliknya, gelombang plasma harus dihasilkan dari sumber listrik atau magnet. Laser adalah contoh dari perangkat yang menghasilkan gelombang plasma ketika berinteraksi dengan gas pengion. Jenis gelombang longitudinal bisa eksis dalam keadaan terionisasi atau bermuatan. Gelombang elektromagnetik juga dapat mengambil bentuk gelombang transversal, sedangkan gelombang tekanan akan selalu menjadi gelombang longitudinal.
Sumber : http://usaha321.net/pengertian-gelombang-longitudinal-dan-contoh.html
Laporan Praktikum 
V=Cepat rambat gelombang                t =waktu
s= Jarak = 2, 82 m =282 cm
 V = s / t
V =282 cm/1,3 s = 216, 9 cm/s
Ayo, Pikirkan! 

1. Pada saat kamu mendorong dan menarik slinki, ke arah manakah getaran pada slinki? 
   Jawab: arah getaran ke depan
2. Kemanakah arah rambat gelombang? 
   Jawab: sejajar dengan arah getar
3. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang searah? Mengapa?
   Jawab: searah, karena arah gelombang merambat sejajar dengan arah getar. 

LAMPIRAN


                     

 

Gelombang Transversal

LAPORAN PRAKTIKUM 
GELOMBANG TRANSVERSAL


Nama Kelompok VIII E:
  • Abel Putra H           01
  • Isnaeni Ayu N.W    11
  • Mikael Juan S.R      13
  • Naelya Zabrina        14

A. Landasan Teori

Pengertian Gelombang transversal dan Contohnya

Gelombang adalah gangguan melalui media. Gerakan ini berlangsung terus dan dalam pola periodik atau dalam pola siklus. Ada berbagai jenis gelombang yang merupakan gelombang mekanik dan gelombang non-mekanik.  Gelombang mekanik didefinisikan sebagai gelombang yang membutuhkan semua jenis media untuk perambatan sedangkan gelombang non-mekanik tidak memerlukan media apapun untuk perambatan.

Penyebaran gelombang terjadi karena elastisitas dan inersia yang milik media. Energi gelombang mekanik adalah energi di mana gangguan terjadi dengan kecepatan tertentu sementara momentum terjadi oleh gerakan partikel medium.
Gelombang mekanik diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu; Gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Di sini kita membahas tentang gelombang transversal, contoh mereka, dan sifat mereka. Yang paling penting tentang gelombang ini adalah bahwa perambatan gelombang tegak lurus terhadap gangguan medium; misalnya, gelombang pada tali. Ada perambatan tidak bisa mungkin dalam gas atau cairan karena tidak memiliki pendorong gerak tegak lurus terhadap gelombang.

Pengertian Gelombang transversal

Sebuah gerakan gelombang, di mana partikel-partikel medium berosilasi di sekitar posisi rata-rata mereka di sudut kanan ke arah rambat gelombang, disebut gelombang transversal.
Dalam gelombang transversal, media memiliki partikel yang bergetar dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang. Berikutnya akan berlangsung terbentuk puncak dan lembah. Polarisasi gelombang transversal adalah mungkin.
Gelombang ini dapat merambat melalui benda padat dan cairan tetapi tidak melalui gas, karena gas tidak memiliki sifat elastis. Contoh gelombang ini adalah: getaran dalam dali, riak di permukaan air dan gelombang elektromagnetik.
Dalam gelombang transversal, partikel medium berosilasi dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Sebagai contoh jika diberikan gelombang tranversal bergerak di arah x maka osilasi akan terjadi pada bidang Y’z.

Gelombang transversal
Gelombang transversal
Partikel dari medium berosilasi dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan
Jadi, selama osilasi mereka, partikel dapat bergerak ke atas atau ke bawah dari bidang yang melewati posisi rata-rata mereka. Titik paling atas gelombang, yaitu, posisi perpindahan positif maksimum adalah puncak dan titik terendah, yaitu posisi perpindahan maksimum disebut lembah. Jadi dalam sebuah gelombang transversal puncak dan lembah muncul bergantian.
Sebagai contoh: gelombang tali, getaran tali, gelombang permukaan yang dihasilkan pada permukaan padat dan cair. Berikut arah perambatan energi tegak lurus terhadap arah osifikasi.
Selalu ada dua arah yang merupakan independen satu sama lain yang dapat digunakan sebagai arah gelombang. Misalnya Anda memegang pita di tangan dan menggerakan ke atas dan ke bawah dapat membuat gelombang transversal. Juga memindahkan sisi samping dapat melakukan pekerjaan.

Jenis Gelombang transversal

Ada dua jenis gelombang transversal. Meskipun secara ilmiah tidak ada klasifikasi tetapi untuk tujuan memahami gelombang transversal dibagi menjadi dua jenis:
  • Gelombang Elektromagnetik
  • Gelombang terpolarisasi
Gelombang elektromagnetik: Keberadaan media tidak penting untuk perambatan. Perubahan periodik terjadi pada listrik dan medan magnet maka, hal itu disebut gelombang elektromagnetik. Dalam vakum, gelombang E.M bergerak dengan kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik dapat terpolarisasi dan dapat transversal di alam. Sedang tidak diperlukan medium untuk menyebarkan gelombang EM. Gelombang elektromagnetik memiliki momentum.
Contoh: Gelombang radio, gelombang cahaya, radiasi termal, Sinar-X dll.
Gelombang terpolarisasi: Gelombang dua dimensi dapat disebut gelombang terpolarisasi. Gelombang dua dimensi menunjukkan proses atau fenomena polarisasi. Gelombang juga dapat linear terpolarisasi. Jika kita menggerakkan tangan kita dalam satu garis, naik dan turun maka kita dapat mencapai gelombang terpolarisasi. Ada juga bisa membuat gelombang terpolarisasi melingkar.
Sebagai contoh: ketika kita menggerakkan tangan secara melingkar kita bisa mendapatkan gelombang terpolarisasi melingkar.
Ada juga gelombang yang disebut gelombang terpolarisasi eliptik. Gelombang tersebut dapat dibentuk dengan menggerakkan tangan dalam kombinasi gerak linear dan melingkar. Hal ini karena gerakan dalam dua dimensi.
B. Praktikum
1. Kemanakah arah rambat gelombang? 
    Jawab : arah rambatnya tegak lurus dengan arah getar.
2. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang tegak lurus?
     Jawab : Iya
Kecepatan Slinky:
v = jarak/waktu
  =282 cm / 1.7 s
  =165.88 cm/s
C. Lampiran

Sumber:

Pemanfaatan Sistem Sonar

Pemanfaatan Sistem Sonar

a sonar
Konsep sonar pada saat ekolokasi kelelawar memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ternyata, gelombang ultrasonik telah dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berikut beberapa pemanfaatan gelombang ultrasonik pada kehidupan manusia.

System Sonar

Sistem Sonar

Pernahkah kamu mengamati cara kelelawar menangkap mangsanya di kegelapan malam? Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang dimana gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar. Dengan cara seperti itu kelelawar dapat mengetahui keberadaan mangsanya.


kelelawar
Kelelawar salah satu binatang yang menggunakan sistem sonar


Hewan lainnya, lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang. Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya.

lumba-lumba
Lumba-lumba salah satu binatang laut yang menggunakan sistem sonar

Kelelawar dan lumba-lumba merupakan hewan yang menggunakan sistem sonar. Sistem sonar merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda.
Bagaimana mekanisme sistem sonar pada kelelawar dan lumba-lumba? Mari kita pelajari selanjutnya!

Kelelawar
Kelelawar banyak dijumpai di gua yang sangat gelap. Untuk dapat terbang dengan arah yang benar, Kelelawar menggunakan sistem sonar. Kelelawar biasa berterbangan di tempat-tempat yang terpencil, namun selalu mampu berbelok atau bahkan bermanuver dengan kecepatan sangat tinggi. Kelelawar sangat jarang menabrak dinding gua atau tembok dihadapannya. Kelelawar mengeluarkan bunyi frekuensi yang tinggi (bunyi ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian ia mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan pendengarannya yang tajam. Dengan cara itu, Kelelawar dapat mengetahui benda - benda yang ada disekitarnya, sehingga kelelawar dapat terbang pada saat keadaan gelap tanpa menabrak benda - benda disekitarnya.

kelelawar
Sistem sonar pada kelelawar

Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.
 Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa mengidentifikasi keberadaan objek. Ekolokasi digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau berburu.

Sistem sonar pada kelelawar

Seperti yang sudah diuraikan pada animasi sebelumnya, mekanisme ekolokasi yang dilakukan kelelawar yaitu dengan mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar.

Lumba-Lumba

Kamu telah mempelajari sistem sonar pada kelelawar. Sekarang perhatikan bagaimana sistem sonar pada lumba-lumba. Pernahkah kamu melihat lumba-lumba? Di mana kamu pernah melihat lumba-lumba?

sonar lumba-lumba
 

Habitat asal lumba-lumba adalah di lautan. Lumba-lumba dapat dilihat di permukaan air, namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap. Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar. Sistem ini berguna untuk mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.
 Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, lumba-lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus.
Cara kerja sistem sonar pada lumba-lumba

Gelombang bunyi lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur suatu benda. Pantulan gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut �jendela akustik�. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan bunyi dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, ukuran dan pergerakannya. Dengan cara tersebut, lumba-lumba mengetahui lokasi mangsanya. Lumba-lumba juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba memindai dasar laut layaknya alat pemindai elektronik.

Sumber:

Mekanisme Pendengaran pada Manusia

Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Jelaskan Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia?
Proses perjalanan bunyi

Bunyi

Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Makin jauh sumber bunyi, bunyi terdengar makin lemah. Bunyi yang kita dengar merupakan energi kuat dan lemah. Bunyi kuat ditimbulkan oleh getaran yang kuat, sedangkan bunyi lemah oleh getaran yang lemah. Kuat lemah bunyi ditentukan oleh simpangan getaran. Satu kali gerak ke atas dan ke bawah disebut satu getaran. Adapun banyak getaran dalam satu detik disebut frekuensi. Bunyi dengan frekuensi teratur disebut nada, sedangkan bunyi dengan frekuensi tidak teratur disebut desah.

Manusia dapat mendengar bunyi yang jumlah getarannya berkisar 20 sampai 20.000 getaran per sekon, yang disebut audiosonik. Infrasonik adalah bunyi yang getarannya kurang dari 20 getaran per sekon. Bunyi infrasonik hanya dapat didengar oleh hewan tertentu, misalnya jangkrik dan gajah. Adapun bunyi yang getarannya lebih dari 20.000 getaran per sekon disebut ultrasonik. Bunyi ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan-hewan tertentu, misalnya lumba-lumba dan kelelawar.

Telinga manusia lebih peka terhadap bunyi dengan frekuensi sekitar 1000 getaran per sekon. Tingkat frekuensi tersebut merupakan percakapan biasa. Ketika berbisik, suara kita mencapai 50 getaran per sekon, sedangkan ketika berteriak dapat mencapai 10.000 getaran per sekon.

Bunyi memiliki tingkat kekerasan atau intensitas. Satuan kekerasan bunyi adalah desibel (dB). Suara terpelan yang dapat didengar mempunyai intensitas sebesar 0 dB. Sedangkan bunyi yang keras dan membuat telinga sakit memiliki intensitas sebesar 139 dB. Tingkat kekerasan sumber bunyi berbeda satu sama lain.

Gelombang

Gelombang

aniwavesjudul
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dikelompokkan menjadi dua, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium di dalam perambatannya. Contoh gelombang mekanik antara lain: gelombang bunyi, gelombang permukaan air, dan gelombang pada tali. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya. Contoh : cahaya, gelombang radio, gelombang TV, sinar – X, dan sinar gamma.
2HAKEKAT GELOMBANG MEKANIK
A. Terjadinya Gelombang
Gelombang terjadi karena adanya usikan yang merambat.Menurut konsep fisika, cerminan gelombang merupakan rambatan usikan, sedangkan mediumnya tetap. Jadi, gelombang merupakan rambatan pemindahan energi tanpa diikuti pemindahan massa medium.
monopolesourcedsphericalwaveKlik gambar untuk lihat animasinya
B. Pengertian Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam perambatannya.
Contoh gelombang mekanik :
– Gelombang yang terjadi pada tali jika salah satu ujungnya digerak-gerakkan.
104_0167
– Gelombang yang terjadi pada permukaan air jika diberikan usikan padanya ( misal dengan menjatuhkan batu di atas permukaan air kolam yang tenang ).
frequency_fast6
C. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus arah getarannya ( usikannya ).
Perhatikan ilustrasi berikut ini !
plane-waveKlik gambar untuk lihat animasinya
clip_image002_thumb4
Contoh gelombang transversal :
– getaran sinar gitas yang dipetik
– getaran tali yang digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya

Getaran

Kali ini saya akan berbagi pengetahuan dengan Judul Pengertian, Rumus, dan Jenis – Jenis Getaran. Beberapa topik utama yang akan kami bahas adalah Pengertian Getaran, Amplitudo, Frekuensi, Periode, dan Jenis – Jenis Getaran.

A. PENGERTIAN GETARAN
Getaran adalah peristiwa gerak bolak balik secara teratur suatu benda melalui satu titik seimbang. Karena terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut gerak periodik. Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah energi yang diberikan. Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran yang terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak balik penuh dari benda tersebut. Contoh sederhana getaran adalah gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya pemanfaatan pegas untuk menjadi ayunan anak.
GETARAN PADA BANDUL SEDERHANA
GETARAN PADA BANDUL SEDERHANA
Gambar diatas merupakan contoh getaran pada bandul sederhana, berdasarkan pada bandul tersebut, Satu Kali Getaran adalah satu kali pergerakan bandul dari titik A – B – C – B – A. Satu Kali getaran juga dapat dihitung titik mulainya dengan titik B atau Titik C.


GETARAN PADA PEGAS SEDERHANA
GETARAN PADA PEGAS
Kemudian Pada Gambar kedua merupakan contoh Getaran pada pegas yang diberikan beban. Satu Kali Getaran pada Pegas Tersebut misalnya B – A – C – A – B. Satu Kali Getaran juga dapat dihitung dari titik mulainya dengan titik A atau Titik C.


B. AMPLITUDO
Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik keseimbangan. Amplitudo dapat diartikan merupakan jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi getaran. Perhatikan kembali Gambar pada bandul dan pegas sederhana diatas. 


Pada Gambar Bandul, titik keseimbangannya merupakan titik B, dan Amplitudonya adalah BA dan BC. Karena semakin lama gerakan bandul akan semakin kecil, sehingga titik getaran pertamalah yang merupakan amplitudo dari bandul tersebut.
Pada Gambar Pegas, Titik keseimbangannya merupakan titik A, dan Amplitudonya adalah adalah AB dan AC. Karena semakin lama gerakan pegas juga akan semakin melemah, jadi getaran pertamalah yang merupakan amplitudo dari pegas tersebut.



C. FREKUENSI
Frekuensi Getaran adalah banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan Frekuensi dalam Sistem Internasional adalah Hertz (Hz). Dalam Fisika, Frekuensi disimbolkan dengan huruf “f” dan Rumusnya :
F = n / t
Keterangan :
f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)
n = Jumlah Getaran
t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s) 


D. PERIODE
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Satuan Periode dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode disimbolkan dengan huruf “T” dan Rumusnya :
T = t / n
Keterangan :
T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)
t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)
n = Jumlah Getaran 


Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Periode merupakan kebalikan dari frekuensi demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu didapatkan persamaan :
T = 1 / f dan F = 1 / T
Keterangan :
T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)
f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)

E. JENIS – JENIS GETARAN
Secara umum dikenal dua macam jenis getaran berdasarkan proses terjadinya getaran, yaitu :

  • Getaran Bebas, merupakan getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran bebas akan menghasilkan frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa dan kekuatan yang membuat getaran. Contohnya adalah Bandul yang ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran sampai pergerakan bandul tersebut berhenti.
  • Getaran Paksa, merupakan getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-balik karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem. Contohnya adalah getaran rumah yang roboh ketika gempa.
SUMBER:

Indra Pendengaran pada Manusia




Telinga merupakan indra untuk mendengar. Setiap hari kita mendengarkan bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar. Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/Hz).